Wednesday, June 10, 2009

4.3 - Seksa Pedih Bagi yang Meninggalkannya

Seringkali Allah SWT mengingatkan hamba-Nya supaya tidak tertipu, bahawa Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.
"
...dan Allah perintahkan supaya kamu beringat-ingat terhadap kekuasaan diriNya (menyeksa kamu) dan kepada Allah jualah tempat kembali."
(Ali-Imran, 3:28)

"
Dan sesiapa yang berpaling ingkar dari ingatan dan petunjukKu, maka sesungguhnya adalah baginya kehidupan yang sempit dan Kami akan himpunkan dia pada hari kiamat dalam keadaan buta. "
(Toha, 20:124)

"
..Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat azab seksaNya dan sesungguhnya Dia juga Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."
(Al-'Araf, 7:167)

Begitu sulit untuk membatasi keduanya (antara sifat "Amat cepat seksa-Nya" dan sifat "Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"). Bahkan Allah SWT tidak akan menzalimi manusia sedikitpun, akan tetapi manusialah yang menzalimi dirinya sendiri. Allah SWT berfirman dalam hadis Qudsi -riwayat Abu Dzar R.A. dari Rasulullah SAW:
"Wahai hamba-Ku sesungguhnya itu adalah amal-amal kalian yang Aku hitung untuk kalian dan akan dikembalikan kepada kalian. Barangsiapa yang mendapat kebaikan maka bersyukurlah kepada Allah; dan barangsiapa yang mendapatkan selain itu, maka janganlah mencaci selain dirinya sendiri".
(HR Muslim)

Secara umum, meninggalkan solat merupakan dosa yang besar dan musibah yang tiada tara. Solat menjadi amalan manusia yang dihisab pada hari kiamat. Jika solatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya; dan kalu jelek, maka jeleklah seluruh amalnya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A. bahawa Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah solatnya,"
Baginda bersabda, "Allah berkata kepada para malaikat-Nya -dan Dia Maha Tahu, 'Lihatlah amal solat hamba-Ku, dia melengkapi atau menguranginya, kalau dia sempurna maka tulislah sempurna.' Kalau sedikit saja yang dikurangi, Allah berkata, 'Lihatlah apakah hamba-Ku melakukan solat sunat.' Kalau seorang hamba melakukan solat sunat maka Allah berkata, 'Sempurnakanlah solat wajib hamba-Ku dengan solat sunatnya, lalu hitungkanlah amalnya sesuai dengan solatnya.'"
(HR At-Tirmidzi, Abu Daud, An-Nasa'ie, Ibnu Majah, Ad-Darini dan Ahmad)

Jadi, bagaimana mungkin seorang mukmin mengharapkan kebaikan di akhirat, sedang pada hari kiamat bukunya kosong dari solat Subuh tepat pada waktu?

Seorang muslim yang meninggalkan solat Subuh pada waktunya akan mendapatkan segala hukuman yang disebutkan Allah dan Rasul-Nya baginya. Lebih dari itu, ada hukuman khusus bagi yang meninggalkan solat Subuh. Rasulullah SAW telah menyebutkan hukuman berat bagi yang tidur dan meninggalkan solat wajib. Padahal sudah jelas bahawa rata-rata penyebab utama seorang muslim meninggal solat Subuh adalah tidur. Maka bila seseorang terbiasa tidur ketika tiba waktu solat, nescaya dia akan meninggalkan solatnya secara keseluruhan dan tidak akan melaksanakan solat kecuali telah lewat waktu.

Samurah bin Jundab R.A. meriwayatkan bahawasanya Rasulullah SAW bermimpi. Dalam mimpi ini Rasulullah SAW diperlihatkan azab orang-orang berdosa dari orang-orang muslim. Bisa jadi ini azab kubur atau bisa jadi pula dalam api neraka, bahkan mungkin kedua-duanya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya telah datang kepadaku tadi malam dua tamu (Jibril dan Mikail). Keduanya diutus kepadaku, dan berkata 'Berangkatlah', lalu saya pergi bersama mereka. Kami mendatangi orang yang sedang tidur dan yang lainnya berdiri tegak di atasnya dengan membawa batu. Lalu tiba-tiba melepaskan batunya tepat pada kepalanya hingga hancur luluh kepalanya. Batu itu telah meleburkannya. Kemudian dia mengambilnya kembali, dan dia tidak mengulanginya hingga kepalanya pulih kembali, sebagaimana semula. Kemudian dia akan kembali, lalu dia akan melakukan sebagaimana yang telah dia lakukan pada pertama kalinya. Rasulullah berkata, 'Saya berkata kepada keduanya, 'Subhanallah! Apa ini?' Mereka berdua berkata: "Lanjutkan perjalanan...lanjutkan perjalanan..."
(HR Al-Bukhari)

Baginda melewati peristiwa berlainan yang jumlahnya sangat banyak. Namun tidak mungkin disebutkan secara keseluruhan di sini.

Kemudian kedua malaikat tadi mulai menjelaskan padanya peristiwa yang baginda saksikan tadi:
"Orang pertama yang telah anda datangi tadi, yang telah memecahkan kepalanya dengan batu, dia adalah orang yang membawa Al-Quran namun mencampakkannya dengan begitu sahaja, dan tidur di saat solat wajib."

Semua orang tahu bahawa tidur menjadi penghalang utama solat Subuh. Adapun gambaran orang memukul kepalanya, adalah kerana dia merupakan tempat akal, tempat paling mulia yang dimiliki manusia.

Perkara ini serius dan tidak main-main. Barangsiapa yang biasa melanggar, dikhuatirkan masuk dalam fitnah. Barangsiapa yang masuk dalam fitnah, maka akan masuk ke dalam azab yang menyakitkan.

"
Oleh itu, hendaklah mereka yang mengingkari perintah-Nya, beringat serta berjaga-jaga jangan mereka ditimpa bala bencana atau ditimpa azab seksa yang tidak terperi sakitnya."
(An-Nur, 24:63)

(next post: 4.4 - Solat Sunat yang Lebih Mulia daripada Dunia dan Seisinya)
-Alhamdulillah-

No comments:

Post a Comment